Hemoglobin
Pengertian
Hemoglobin adalah molekul protein
pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru
paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh
ke paru paru pada mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali menuju paru-paru untuk
dihembuskan keluar tubuh. Kandungan zat besi yang terdapat
dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Molekul
Hemoglobin
terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik
dengan satu Atom
besi.
Gugus Heme
Mutasi
pada gen protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang disebut
hemoglobinopati, di antaranya yang paling sering ditemui adalah anemia sel
sabit dan talasemia.
Struktur Hemoglobin
Struktur 3-dimensi hemoglobin
Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang
mengandung besi dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya.
Hemoglobin adalah suatu protein dalam sel darah merah yang mengantarkan oksigen
dari paru-paru ke jaringan di seluruh tubuh dan mengambil karbondioksida dari
jaringan tersebut dibawa ke paru untuk dibuang ke udara bebas.
Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan
empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi. Mutasi pada gen
protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang disebut
hemoglobinopati, di antaranya yang paling sering ditemui adalah anemia sel
sabit dan talasemia.
Hemoglobin tersusun dari empat molekul protein (globulin
chain) yang terhubung satu sama lain. Hemoglobin normal orang dewasa (HbA)
terdiri dari 2 alpha-globulin chains dan 2 beta-globulin chains, sedangkan pada
bayi yang masih dalam kandungan atau yang sudah lahir terdiri dari beberapa
rantai beta dan molekul hemoglobinnya terbentuk dari 2 rantai alfa dan 2 rantai
gama yang dinamakan sebagai HbF. Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa
tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua
subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen. Subunit-subunitnya mirip
secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap subunit memiliki berat
molekul kurang lebih 16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya
menjadi sekitar 64,000 Dalton.
Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal
dengan porfirin yang menahan satu atom besi; atom besi ini merupakan situs/loka
ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi disebut heme Tiap subunit
hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin
memiliki kapasitas empat molekul oksigen. Pada molekul heme inilah zat besi
melekat dan menghantarkan oksigen serta karbondioksida melalui darah, zat ini
pula yang menjadikan darah kita berwarna merah.
Hemoglobin juga berperan penting dalam mempertahankan bentuk
sel darah yang bikonkaf, jika terjadi gangguan pada bentuk sel darah ini, maka
keluwesan sel darah merah dalam melewati kapiler jadi kurang maksimal. Hal
inilah yang menjadi alasan mengapa kekurangan zat besi bisa mengakibatkan
anemia. Nilai normal hemoglobin adalah sebagai berikut :
Anak-anak
11 – 13 gr/dl
Lelaki
dewasa 14 – 18 gr/dl
Wanita
dewasa 12 – 16 gr/dl
Jika
nilainya kurang dari nilai diatas bisa dikatakan anemia, dan apabila nilainya
kelebihan akan mengakibatkan polinemis.
Pengikatan O2 disertai dengan putusnya ikatan
garam antara residu terminal karboksil pada keseluruhan empat sub unit.
Pengikatan O2 berikutnya dipermudah karena jumlah ikatan garam yang
putus menjadi lebih sedikit. Perubahan ini juga sangat mempengaruhi struktur
sekunder, tersier, dan kwartener hemoglobin. Satu pasang subunit α/β mengadakan
rotasi terhadap pasangan α/β yang lain sehingga memampatkan tetramer tersebut
dan meningkatkan afinitas heme terhadap O2.
Struktur kuartener hemoglobin yang teroksigenasi-sebagian
dinyatakan sebagai status-T (taut, tegang) dan struktur kuartener
hemoglobin yang teroksigenasi (HbO2) sebagai status R (rileks). R
dan T juga digunakan untuk mencirikan struktur kuartener enzim alosterik,
dengan status T memiliki afinitas substrat yang lebih rendah.
Saat oksigenasi, atom besi deoksihemoglobin bergerak ke
dalam bidang cincin heme. Gerakan ini diteruskan pada histidin proksimal (F8),
yang bergerak menuju bidang cincin, dan pada residuasam amino yan melekat pada
His F8.
Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang
dikenal dengan porfirin yang menahan satu atom besi; atom besi ini merupakan
situs/loka ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi disebut heme. Nama
hemoglobin merupakan gabungan dari Heme
dan globin; globin sebagai istilah generik untuk protein globular. Ada beberapa
protein mengandung heme, dan hemoglobin adalah yang paling dikenal dan paling
banyak dipelajari.
Pada
manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang
terdiri dari masing-masing dua subunit alfa dan beta yang terikat secara
nonkovalen. Subunit-subunitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir
sama. Tiap subunit memiliki berat molekul kurang lebih 16,000 Dalton, sehingga
berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap subunit hemoglobin
mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas
empat molekul oksigen:
Reaksi
bertahap:
*
Hb + O2 <-> HbO2
*
HbO2 + O2 <-> Hb(O2)2
*
Hb(O2)2 + O2 <-> Hb(O2)3
*
Hb(O2)3 + O2 <-> Hb(O2)4
Reaksi
keseluruhan:
*
Hb + 4O2 -> Hb(O2)4
Mengukur
hemoglobin
Saat ini pengukuran kadar hemoglobin
dalam darah sudah menggunakan mesin otomatis. Selain mengukur hemoglobin, mesin
ini juga dapat mengukur beberapa komponen darah yang lain.
Mesin pengukur akan memecah
hemoglobin menjadi sebuah larutan. Hemoglobin dalam larutan ini kemudian
dipisahkan dari zat lain dengan menggunakan zat kimia yang bernama sianida.
Selanjutnya dengan penyinaran khusus, kadar hemoglobin diukur berdasarkan nilai
sinar yang berhasil diserap oleh hemoglobin.
Kadar normal hemoglobin
Kadar hemoglobin menggunakan satuan
gram/dl. Yang artinya banyaknya gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah.
Nilai normal hemoglobin tergantung dari umur pasin :
- Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
- Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
- Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
- Anak anak : 11-13 gram/dl
- Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
- Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
- Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
- Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl
Nilai diatas dapat berbeda pada
masing masing laboratorium namun tidak akan terlalu jauh dari nilai diatas. Ada
pula laboratorium yang tidak membedakan antara lelaki atau perempuan dewasa
dengan lelaki atau perempuan tua.
Apa artinya bila kadar hemoglobin rendah?
Kadar hemoglobin dalam darah yang
rendah dikenal dengan istilah anemia. Ada banyak penyebab anemia diantaranya
yang paling sering adalah perdarahan, kurang gizi, gangguan sumsum tulang,
pengobatan kemoterapi dan abnormalitas hemoglobin bawaan.
Apa artinya bila kadar hemoglobin tinggi?
Kadar hemoglobin yang tinggi dapat
dijumpai pada orang yang tinggal di daerah dataran tinggi dan perokok. Beberapa
penyakit seperti radang paru paru, tumor dan gangguan sumsum tulang juga
bisa meningkatkan kadar hemoglobin.
Otot Merah dan
Otot Putih
Tubuh kita terdiri dari dua serat otot yaitu otot merah dan otot
putih. Serat otot merah adalah serat otot yang bekerja dengan lambat namun
lebih tahan lama atau yang lebih dikenal dengan “sentakan lambat”. Sedangkan
serat otot Putih adalah serat otot yang bekerja dengan cepat dan meledak-ledak
yang dikenal dengan “sentakan cepat”.
Setiap orang mempunyai komposisi yang berbeda antara otot
putih dan otot merah, atau dengan kata lain seseorang mungkin ada yang memiliki
serat otot Putih lebih banyak dibandingkan dengan otot merah, tapi yang lainnya
ada yang memiliki serat otot putih yang lebih sedikit dibandingkan otot
merahnya.
Atlit olympiade yang lari
pada jarak pendek seperti 100m/400m mempunyai sejumlah besar otot putih.
Sedangkan pelari marathon dan pelari jarak jauh seperti 1600m mempunyai
sejumlah besar otot merah. Jika kita tukar antara si pelari jarak jauh dengan jarak pendek, maka pelari jarak pendek akan mudah
kelelahan di marathon dan pelari
marathon akan sangat lambat larinya
di jarak 100m.
Bila anda sudah mempunyai komposisi
serat otot putih maupun merah yang mungkin tidak sesuai dengan harapan anda
tidak apa-apa. Itu karunia dari Sang Maha Pencipta, nikmatilah! Tapi berita
baiknya serat-serat
otot tersebut bisa dilatih.
Perbedaan otot
merah dan otot putih
1. Otot merah tidak cepat lelah karena system pembuluh darah
dan kapiler yang lebih luas untuk menyediakan sejumlah oksigen ekstra yang mana
oksigen ini digunakan dalam metabolisme oksidatif sebagai sumber energi otot
yang berarti mengkombinasikan oksigen dengan berbagai bahan makanan seluler
untuk membebaskan ATP, separuh dari energi ini dapat datang dari glikogen dan
juga pada otot merah terjadi peningkatan hebat pada jumlah mitokondria yang
akan membantu dalam metabolisme oksidatif tingkat tinggi sehingga dalam hal ini
oksigen selalu ada dalam proses metabolisme oksidatif sehingga otot tidak cepat
lelah.
Otot putih cepat lelah karena kebalikan dari otot merah yang
tidak menggunakan oksigen dalam melepaskan ATP sehingga hasil metabolismenya
berupa asam laktat dalam jumlah lebih besar yang menghalangi fungsi otot
sehingga otot cepat lelah
2. Otot merah lambat berkontraksi karena memiliki dominasi
serat-serat kecil lambat, juga karena otot lambat bekerja (kontraksinya jauh
lebih lama) sehingga dalam pemulihan energi pada waktu kontraksi, otot harus
melewati beberapa mekanisme pemulihan energi diantaranya metabolisme oksidatif
yang berlangsung kontinyu.
Otot putih cepat berkontraksi karena memiliki banyak serat
cepat yang berupa serat-serat besar untuk kekuatan kontraksi yang besar, juga
karena adanya reticulum serkoplasma yang luas sehingga dapat dengan mudah
melepas ion-ion Ca yang memulai kontraksi otot
3. Otot merah mampu beroksidasi karena terdapat sejumlah
besar mitokondria, pembuluh kapiler dan mioglobin.
Otot putih tidak mampu beroksidasi karena otot putih
digunakan untuk mengeluarkan energi dengan cepat dan kuat sehingga tidak
memiliki kemampuan untuk beroksidasi.
4. Kontraksi isotonic
- tegangan otot tetap konstan dan panjang otot berubah
- penting untuk gerakan tubuh dan kerja memindahkan beban
- system isotonic, otot memendek melawan beban yang ada
Kontraksi isometric
- tegangan otot meningkat dan panjang otot tetap
- penting untuk memelihara postur tubuh dan menahan beban pada posisi tetap
- system isometric, merekam secara tepat perubahan pada kekuatan kontraksi otot itu sendiri
» contohnya pada saat lengan kita membawa beban berat maka
tegangan otot bisep meningkat namun panjangnya tidak berubah (kontraksi
isometric), bila beban berat tadi kita angkat dengan menekuk lengan maka otot
bisep akan lebih pendek namun tegangannya tetap (kontraksi isotonic)
5. Cara melatih:
Otot merah:
- intensitas waktu lebih dari 30 menit
- frekuensi latihan diperbanyak
- focus kepada daya tahan
Otot putih:
- intensitas waktu kurang dari 15 menit
- frekuensi latihan tidak terlalu banyak
- focus kepada kecepatan
lengkap bngt infonya sippp
BalasHapusTerima kasih rangkuman infonya. Lumayan untuk nambah ilmu.
BalasHapus