Selasa, 24 April 2012

PELATIH PROFESIONAL KUNCI SUKSES PEMBINAAN OLAHRAGA


Pelatihan bukan hanya tentang memenangkan pertandingan. Bahkan, menang adalah komponen yang sangat kecil untuk pekerjaan. Pelatih yang sukses membantu atlet menikmati kompetisi dengan orang lain, dan mengembangkan sikap tim pertama. Mereka tidak hanya berpengalaman dalam teknik dan keterampilan olahraga mereka, tetapi mereka juga memahami cara efektif mengajar mereka keterampilan melalui praktik rejimen sesuai usia dan latihan keterampilan bangunan. Kemampuan untuk menerapkan dan mengkomunikasikan pelajaran hidup belajar dari partisipasi olahraga juga penting ekstrim.
Pengaruh pelatih terhadap orang dewasa muda adalah terlalu besar untuk percaya bahwa pemanfaatan pelatih relawan mengurangi tanggung jawab profesional untuk secara efektif melaksanakan misi. Bahkan, setiap liga organisasi pemuda yang tidak mengkoordinasikan program sertifikasi Pelatihan wajib bagi semua pelatih relawan adalah melakukan merugikan luar biasa untuk komunitas mereka. Pada akhirnya, jumlah bahan pembinaan pendidikan diakses dan sumber daya jauh terlalu besar bagi siapa pun untuk membuat alasan untuk pelatih sukarelawan yang memadai melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka.
Saya suka istilah pelatih yang bertanggung jawab melakukan berbagai peran dan kewajiban sebagai pelatih profesional. Pelatih Professional adalah salah satu yang mengerti bahwa pembangunan fisik, emosional, sosial, dan psikologis dari atlet mereka lebih diutamakan daripada menang. Mereka adalah individu suara karakter moral yang memahami arti sebenarnya dari integritas. Mereka terorganisir, pengambil keputusan disiplin, fokus, dan nilai didorong. Pelatih Professional memiliki pemahaman yang kuat tentang ilmu keolahragaan, olahraga manajemen, manajemen risiko, nutrisi, dan olahraga teknik-teknik khusus dan taktik. Pelatih Profesional selalu berusaha untuk lebih baik dia / dirinya sendiri dengan menghadiri konferensi pelatihan, membaca buku dan jurnal profesional, atau bertukar ide dengan teman sebaya dan mentor. Selain itu, Pelatih Profesional telah unggul keterampilan komunikasi dan memahami psikologi di balik penguatan, motivasi, dan bagaimana orang-orang muda belajar.
Banyak ahli di bidang pelatihan telah memberikan pandangannya tentang kualifikasi yang harus dipenuhi bilamana seorang pelatih menginginkan dirinya menjadi seorang pelatih yang baik, diantaranya seperti berikut: Rice (1975) menyebutkan bahwa terdapat 4 kualitas yang memberi ciri-ciri pelatih baik yaitu:

  • Kemampuan profesional sebagai guru, baru kamudian menjadi pelatih. Pernyataan ini mengandung pengertian bahwa proses mangajar adalah sangat penting, baik formal (di dalam) ataupun dalam aktivitas olahraga, dan ini tidak berarti bahwa pwlatihan lebih kurang penting dibandingkan dengan pengajaran di sekolah ataupun sebaliknya.
  • Mengetahui cara melatihnaya. Dalam kaitan ini pengalaman sebagai pemain dapat dipergunakan dalam melatih, meskipun tidak selalu dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan pelatihan.
  • Kepribadian yang baik. Pelatih yang baik juga mempunyai kualitas pribadi yang menarik, sehingga atlit yang dilatih atau dalam bimbingannya menjadi loyal serta berusaha untuk melakukan perintahnya, dengan tidak merasa terpaksa.
  • Karakter. Salah satu kualitas dasr yang harus dipenuhi adala masalah karakter. Hal ini sangat penting bagi profesi pelatihan, sebab karakter ini dapat menunjukkan siapa kita?, bagaimana kita?, dan apa yang orang fikirkan tentang kita? Selain itu pelatih berada dalam posisi yang mempunyai pengaruh cukup kuat untuk menanamkan kehidupan yang baik kepada orang lain. Oleh karena itu karakter ini marupakan salah satu tes untuk sesuai tidaknya seseorang memangku jabatan dalam profesi pelatihan.

Dapat dikatakan bahwa pada dasarnya untuk memperoleh keberhasilan dalam kepelatihan dibutuhkan 3 kemampuan utama, yaitu:
Pengetahuan/ilmu diperlukan untuk melakukan pengkajian teoritis mengenai masalah yang berhubungan dengan pelatihan.
Seorang pelatih harus mempunyai keterampilan yang memadai, diantaranya adalah :
  1. Keterampilan teknis.
  2. Keterampilan konseptual
  3. Keterampilan manajerial
  4. Keterampilan antarpersonal
  5. Sikap hidup/ filsafat. Pelatih harus sadar di mana ia berada, sehingga sikap serata perilaku yang dibawakannya tidak tidak berbeda dengan sistem yang dianut atlitnya dan masyarakat sekitarnya.

Mengambil contoh dari cabang sepakbola yang sekarang sedang populer di kalangan masyarakat Indonesia, karena dengan prestasi yang melonjak tajam dari tahun-tahun sebelumnya.
Menjadi bagian dari industri sepakbola tidak melulu harus menjadi pemain sepakbola profesional, karena menjadi pelatih atau manejer sebuah tim sepakbola juga menjadi bagian penting dalam suatu bisnis sepakbola profesional.
Persiapan utama untuk berkarir sebagai seorang pelatih tentunya harus mengikuti serangkaian kursus berjenjang dimana disetiap jenjang ada sertifikasi khusus yang bakal melekat dalam diri seorang calon pelatih tadi.
Kursus awal untuk meniti karir sebagai pelatih adalah dengan mengikuti serangkaian kursus kepelatihan untuk mengambil Lisensi D,kursus lisensi D ini ada tahap awal untuk menjadi seorang pelatih,di Inggris ini dikenal juga dengan kursus Level 1, kursus ini sendiri biasanya bersifat Lokal (nasional) kerap di selenggarakan oleh asosiasi sepakbola tiap negara seperti PSSI,di Indonesia kursus lisensi D ini banyak di selenggarakan oleh pengurus-pengurus daerah (pengda) PSSI. Lama pendidikan juga berkisar 5-14 hari, dan setelah selesai kursus ini maka peserta akan memperoleh lisensi D Nasional.
Setelah memperoleh sertifikat lisensi D, maka bisa mengikuti jenajng berikut nya,yaitu kursus kepelatihan lisensi C (level 2 kalau di Inggris),kursus ini juga biasa di selenggarakan oleh asosiasi sepak bola suatu negara (nasional) atau bahkan bersifat internasional yang di selenggarakan oleh konfederasi sepakbola tingkat regional (AFC kalau di asia) dimana sertifikatnya di akui oleh FIFA. Peserta yang lulus akan memperoleh status sebagai pelatih lisensi C (nasional atau Internasional).
Pelatih dengan lisensi D dan C sudah bisa untuk melatih klub-klub yang bermain di lower division atau klub-klub amatir,atau juga menjadi asisten pelatih bagi klub-klub profesional.

            Untuk merambah menjadi pelatih yang melatih klub profesional maka si pelatih harus mengantungi sertifikat licensi B ( baik nasional maupun internasional) di asia kita kenal dengan nama AFC-B kalau di eropa UEFA-B, kursus untuk mendapat lisensi B ini juga biasa dilakukan oleh asosiasi sepakbola satu negara atau konfederasi sepakbola suatu regional. Dengan sertifikat lisensi B ini kita bisa menanggani satu klub profesional dengan status sebagai pelatih profesional pula.
Setelah memperoleh lisensi B maka si pelatih tadi dapat mengikuti kursus lisensi A, yang juga di selenggarakan oleh asosiasi sepakbola satu negara (PSSI) atau konfederasi sepakbola suatu regional (UEFA,AFC,CAF,dll) status kepelatihan nya pun akan menjadi AFC-A atau PSSI-A (kalau nasional) sama hal nya dengan lisensi B.
Untuk lisensi A dan B nasional hanya akan diakui atau dapat di gunakan untuk area negara asosiasi sepakbola yang mengeluarkan nya saja, namun kalau lisensi nya AFC-A, UEFA-A itu bersifat internasional dan di akui FIFA dan bisa melatih dinegara manapun saja yang merupakan anggota FIFA.
Tidak ada perbedaan antara AFC-A dan B dengan UEFA-A dan B, karena sama-sama diakui FIFA sertifikasi yang dikeluarkan oleh asosiasi sepakbola regional tersebut.

             Lisensi A saat ini disaratkan untuk dipakai setiap pelatih kepala klub profesional yang bermain di top league tiap-tiap negara, jadi untuk menjadi pelatih utama di klub-klub ISL, La Liga, Serie A, EPL, UCL, AFC Champions sebuah klub harus punya seorang pelatih utama dengan sertifikasi lisensi A (disarankan yang internasional).
Saat ini sudah banyak pelatih-pelatih asli Indonesia yang berspesifikasi lisensi A,baik internasional maupun nasional, dan disyaratkan oleh PT Liga Indonesia selaku penyelenggara ISL agar semua klub perserta ISL memakai pelatih kepala dengan sertifikasi lisensi A (baik nasional maupun internasional) namun ketika berlaga di kejuaraan antar klub asia (AFC champions league) maka pelatih tersebut harus lah mempunya sertifikasi lisensi A Internasional.

            Khusus di eropa ada yang nama nya Lisensi UEFA-Pro, lisensi ini khusus di rancang oleh UEFA kepada pelatih-pelatih yang akan menanggani klub-klub liga champion,namun belum berlaku sekarang aturan nya,premiership (liga inggris) baru akan memberlakukan pada musim 2012,dimana disyaratkan manager klub-klub EPL harus memiliki lisensi UEFA Pro ini.

            Lisensi pro ini lebih ke arah menjadi manager suatu tim (seperti peran pelatih-pelatih kepala di EPL), jadi kalau di ibaratkan dalam dunia kependidikan, seseorang pelatih yang punya lisensi B itu disamakan dengan tamatan S1,sedangkan lisensi A itu disamakan dengan tamatan S2, maka lisensi pro ini adalah para doktor-doktor kepelatihan sepak bola.

            Untuk kursus lisensi Pro waktunya juga tidak singkat,bisa 2 tahun dengan modul kuliah pertemuan tiap juni-july disaat musim kompetisi libur,hal ini dikarenakan kebanyakan peserta nya adalah manager/pelatih klub-klub liga di eropa,sehingga ketika musim berjalan modul pelatihan nya di terapkan dengan sistem online,teleconf,atau by phone.lisensi pro ini instruktur nya adalah pelatih/manager-manager luar biasa seperti sir alex ferguson,fabio capello,arsene wenger,dll.
Pelatih-pelatih dengan lisensi UEFA pro yang sempat beredar antara lain mantan pelatih tim nasional Indonesia peter white, dan juga pelatih yang baru akan melatih persib bandung, Daniel Darko Janckovic.
Dengan hal tersebut di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa menjadi seorang pelatih profesional sangatlah sulit, karena harus mengikuti jenjang-jenjang yang ada. Dengan mengikuti beberapa jenjang tersebut maka baru bisa diakui sebagai pelatih profesional.
Sehubungan dengan hal tersebut pelatih profesional merupakan kunci sukses dari pembinaan olahraga, karena telah mengikuti jenjang-jenjang yang ada sehingga pelatih profesional tersebut bisa tahu bagaimana olahraga tersebut menjadi berkembang, bahkan menuju sukses.
Kita tahu bahwa olahraga di Indonesia sangatlah populer, bahkan di level Asia Tenggara kita merajai dalam ajang SEAGAMES kemarin. Hal tersebut salah satu faktor sukses sehingga bisa menjadi juara umum adalah pelatih yang profesional, para pelatih membimbing atlet tanpa kenal lelah dan berusaha semaksimal mungkin untuk membimbing atlet supaya menjadi juara.
Peran pelatih sangatlah penting, dengan adanya pelatih profesional pembinaan olahraga di negara ini akan lebih maju.

3 komentar: